Selasa, 28 Juni 2011

Sinar Mas Minati Mandala

Dua investor lokal disebut-sebut sangat serius untuk membeli Mandala Airlines. Dua investor lokal itu yakni PT Sinar Mas (Simas) dan PT LCNC. Dua calon investor ini akan mekkukan negosiasi pada pekan depan.
T KPORAN dari direksi Mandala menyebukan, banyak arrestor yang
J berminat. Tapi, dua investor sangat serius das mereka akankrumu pe-
I kan depan.* kau Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kanenterian
Perhubungan. Herry Bakti Singayudba Gumay menjawab pen di Jakarta.taat (28/1).
Namun, Heny enggan merinci profil kedua perusahaan tersebut. Mereka mach akan melakukan negosiasi pekan depan secara b to b," katanya.
Hem juga tidak memastikan berapa saham Mandala yang akan dibeli. Itu urusan internal mereka. Yang jelas, seluruh kewajiban Mandala, mestinya juga menjadi tanggungan investor baru," kata-nya.
Dijelaskannya, PT LCNC adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan (lessor) pesawat. Sedangkan Simas adalah perusahaan milik keluarga Wijaya yang bergerak di berbagai bidang, tepeiti kelapa sawit dan telekomunikasi.
Mcnyingung soal rute eks Mandala, Hery mengatakan, secara [aktual sudah tidak ada, tetapi rute Mandala masih diberi kesempatan selama-45 hari.
Simpelnya diberi kesempatan sani bulan dan ditambah toleransi 15 hari sehingga total 45 hari. Kabu itu belum habis, mereka siap terbang, ya dia berhak memilikinya kembali. katanya.
Mandala Airlines berhenti sementara operasi karena terlilit kesulitan finansial sejak 13 Januari 201L
Bau vak merugi
Sementara itu bandara udara di bawah manajemen PT Angkasa Pura
(Persero) II sebenarnya masih banyak yang merugi, tetapi kerugian tersebut tertutup oleh besarnya keuntungan Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten.
Seperti diberitakan sebelumnya, 12 bandara wilayah AP II menangguk untung Rp 1,264 triliun pada 2010. Dari data AP 11, ada lima bandara vang saat ini mampu meraih keuntungan, Bandara Soekarno-Hatta memperoleh keuntungan tertinggi, yaitu Rp L573 triliun.
Keuntungan itu mampu menutup kerugian tujuh bandara antara lain Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang) yang merugi Rp 37 miliar, Bandara Minangkabau (Padang) Rp 36,623 miliar. Bandara Halim Perdanakusuma yakarta) Rp 16309 miliar. Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh) Rp 17331 miliar. Bandara Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang) Rp 5,692 miliar. Bandara Sukar. Taba (Jambi) Rp 3,9 miliar, dan Bandara Depan Amir (Pangkal Pinang) yang rugi Rp 83 juta pada 2010.
Adapun empat bandara lain yang mynghacinren keuntungan adalah Bandara Polonia (Medan) Rp 59,635 miliar, Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru) Rp 15,604 miliar. Bandara Supadio (Pontianak) Rp 5,432 miliar, dan Bandara Husein Sastranegara (Bandung) Rp 9358 miliar.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar meminta agar AP 0 untuk meningkatkan keuntungan usahanya menjadi Rp L35 triliun pada 201L
Pertumbuhan industri penerbangan nasional bisa mendongkrak keuntungan bisnis jasa bandara tersebut. "Bila r"n lalu keuntungannya bisa capai Rp U26 triliun, maka saya pas3rtgp""gV3ran jadi Rp 135 triliun, kata Mustafa, Rabo (261). Ant/yy
Entitas terkait3ran | Adapun | AP | Bandara | Bau | Hatta | Hem | Heny | Hery | Kabu | Keuntungan | Mandala | Mcnyingung | Pangkal | Pertumbuhan | Rabo | Simpelnya | Taba | Tanjung | Wijaya | AP II | Bandara Minangkabau | Bandara Polonia | Bandara Soekarno | Bandara Supadio | Mandala Airlines | PT LCNC | Sedangkan Simas | T KPORAN | Bandara Depan Amir | Bandara Halim Perdanakusuma | Bandara Husein Sastranegara | PT Angkasa Pura | PT Sinar Mas | Bandara Raja Haji Fisabilillah | Bandara Sultan Iskandar Muda | Herry Bakti Singayudba Gumay | Menteri BUMN Mustafa Abubakar | Sinar Mas Minati Mandala | Sultan Syarif Kasim II | Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II | Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kanenterian |
Ringkasan Artikel Ini
Mandala Airlines berhenti sementara operasi karena terlilit kesulitan finansial sejak 13 Januari 201L Bau vak merugi Sementara itu bandara udara di bawah manajemen PT Angkasa Pura (Persero) II sebenarnya masih banyak yang merugi, tetapi kerugian tersebut tertutup oleh besarnya keuntungan Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten. Keuntungan itu mampu menutup kerugian tujuh bandara antara lain Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang) yang merugi Rp 37 miliar, Bandara Minangkabau (Padang) Rp 36,623 miliar. Adapun empat bandara lain yang mynghacinren keuntungan adalah Bandara Polonia (Medan) Rp 59,635 miliar, Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru) Rp 15,604 miliar. Bandara Supadio (Pontianak) Rp 5,432 miliar, dan Bandara Husein Sastranegara (Bandung) Rp 9358 miliar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar